Selamat datang di gurupancasila.id , portal informasi ter akurat terbaik seputar pendidikan indoneisa, informasi kali ini kami akan mengabarkan informasi mengenai Nadiem Makarim Tetapkan 3 Syarat Kelulusan yang Baru Untuk Siswa , langsung saja bapak ibu simak informasi selengkapnya .
Selain Ujian Nasional, berikut ini adalah 3 syarat kelulusan di Permendikbud Nomor 43 tahun 2019.Beberapa waktu yang lalu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah menetapkan standar baru di dunia pendidikan.
Kelulusan sekolah tak hanya akan diukur dari nilai Ujian Nasional saja. Setelah menetapkan 4 arah kebijakan nasional pendidikan “Merdeka Belajar”, Nadiem Makarim bergerak cepat menetapkan USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional dan Ujian Nasional (UN) 2020.
Nadiem Makarim Tetapkan 3 Syarat Kelulusan yang Baru Untuk Siswa
Ia menetapkan aturan baru tersebut melalui Peraturan Menteri (Permendikbud). Permendikbud Nomor 43 tahun 2019 yang khusus mengatur tentang Ujian diselenggarakan sekolah dan Ujian Nasional (UN).
Permendikbud ini ditandatangani Mendikbud Nadiem Makarim pada 10 Desember 2019. Berikut ini adalah 3 syarat kelulusan di Permendikbud baru yang dikutip TribunnewsWiki.com dari Kompas.com:
Related
Syarat kelulusan
Salah satu poin penting dalam Permendikbud tersebut adalah syarat kelulusan siswa jenjang akhir. Syarat kelulusan tersebut tertuang dalam Bagian Keempat pasal enam.
Dalam pasal tersebut dinyatakan peserta didik atau siswa dinyatakan lulus dari sekolah atau satuan pendidikan setelah:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran .
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
3. Mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan.
Dalam pasal yang sama di ayak dua, disampaikan kelulusan peserta didik ditetapkan pleh satuan/program pendidikan atau sekolah bersangkutan.
Perilaku atau karakter menjadi indikator penting dalam penilaian.
Karena dibagian awal Permendikbud ditegaskan bahwa tujuan sistem pendidikan harus mendorong tumbuhnya praktik belajar-mengajar yang menumbuhkan daya nalar dan karakter peserta didik secara utuh.
Bentuk USBN
Ada beberapa hal penting lain terkait UN dan USBN yang diatur melalui Permendikbud ini. Satu di antaranya bentuk USBN;
1. Bentuk Ujian yang diselenggarakan oleh sekolah dapat berupa portofolio; penugasan; tes tertulis; dan/atau bentuk kegiatan lain yang ditetapkan Satuan Pendidikan sesuai dengan kompetensi yang diukur berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
2. Bentuk Ujian yang diselenggarakan oleh sekolah di atas dilaksanakan pada semester ganjil dan/atau semester genap pada akhir jenjang dengan mempertimbangkan capaian standar kompetensi lulusan.
Pelaksanaan UN
1. Pelaksanaan UN diutamakan melalui ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Dalam hal UNBK tidak dapat dilaksanakan, maka UN dilaksanakan berbasis kertas dan pensil (UNKP).
2. UN merupakan penilaian hasil belajar oleh Pemerintah Pusat yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.
3. UN untuk peserta didik atau siswa pada sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan termasuk ujian kompetensi keahlian.
4. Peserta didik pada akhir jenjang sekolah menengah pertama luar biasa (SMP-LB) dan sekolah menengah atas luar biasa (SMA-LB) tidak wajib mengikuti UN.
5. Biaya penyelenggaraan dan pelaksanaan UN menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan sekolah.
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau Satuan Pendidikan tidak diperkenankan memungut biaya pelaksanaan UN dari peserta didik, orang tua/wali, dan/atau pihak yang membiayai peserta didik.
Demikan informasi kabar berita yang bisa kami bagikan ke teman teman gurupancasila.id mengenai Nadiem Makarim Tetapkan 3 Syarat Kelulusan yang Baru Untuk Siswa yang kami kutip dari laman kompas semoga ada manfaatnya bagi para pembaca setia kami, pantau terus informasi pendidikan di indonesia hanya disini, terimakasih .
ARTIKEL
POMG sebagai Sarana Evaluasi dan Silaturrahmi Antara Sekolah dan Orang tua siswa Oleh : RA Persatuan orang tua dan guru adalah suatu wadah penting dalam membentuk hubungan yang kuat antara sekolah dan orang tua siswa. Ini adalah sebuah forum evaluasi dan silaturrahmi yang memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk saling berinteraksi, berbagi informasi, dan bekerja sama secara aktif dalam pendidikan anak-anak. Pertemuan rutin antara orang tua dan guru di dalam persatuan ini menjadi sarana evaluasi yang berharga. Orang tua dapat memantau perkembangan akademik, sosial, dan emosional anak mereka. Selain itu, mereka juga dapat berpartisipasi dalam penilaian pendidikan secara keseluruhan. Dalam pertemuan ini, guru dapat melaporkan kemajuan yang dicapai oleh anak-anak dalam berbagai aspek pelajaran, serta memberikan umpan balik yang mendorong kolaborasi dalam memaksimalkan potensi siswa. Proses evaluasi ini mencakup pemantauan yang komprehensif, di mana kedua belah pihak dapat sal
0 Komentar